7 Etika Berziarah di Makam Rasulullah Hingga Keutamaan Raudhah!
29 November 2023

Baitullah.co.id – Makam Nabi Muhammad SAW adalah salah satu tempat istimewa di tanah suci yang berada di dalam Masjid Nabawi, Madinah. Biasanya para jamaah yang sedang melakukan ibadah umroh dan haji selalu berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW.

Dilansir dari Detik.com, mengutip dari buku Keajaiban Masjid Nabawi karya M.Irawan. Terdapat dua makam sahabat di dekat makam Nabi Muhammad SAW yakni Abu Bakar As-Shiddiq dan Umar bin Khattab. Awalnya, makam Nabi Muhammad SAW terletak di luar Masjid Nabawi. Namun, setelah perluasan area Masjid Nabawi, makam Nabi Muhammad SAW berada di dalam Masjid Nabawi, tepatnya di sudut Tenggara Masjid.

Raudhah menjadi tempat yang diperbutkan oleh para jamaah umroh dan haji, karena Raudhah merupakan tempat yang sangat mustajab untuk berdoa. Dengan berdoa di Raudhah, doa pun akan dikabulkan oleh Allah SWT

Makam Nabi Muhammad dijaga oleh para tentara yang disebut askar. Tugas para askar untuk mengawasi perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Agama Isalm seperti, menangis ataupun shalat di depan makam. Oleh karena itu, ketika berkunjung ke makam Nabi Muhammad SAW, ada tata caranya saat hendak berziarah.

7 Tata Cara Berziarah Ke Makam Nabi Muhammad SAW

Berdasarkan Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemahan Kitab al-Adzkar Imam an-Nawawi yang diterjemahkan dan disusun oleh Ulin Nuha, berikut ini adalah tata cara berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW :

1. Membaca Shalawat Kepada Rasulullah SAW dan Berdoa

Saat berada di jalanan menuju makam Rasul, dianjurkan untuk membaca shalawat kepada Rasulullah SAW. Ketika pandangan tertuju pada pohon-pohon atau keindahan lainnya di Kota Madinah, Masjid Nabawi atau sekitarnya, perbanyaklah membaca shalawat serta berdoa kepada Allah SWT suapaya ziarah tersebut dapat mendatangkan kemanfaatan serta menjadikan berkah di dunia dan akhirat.

Selain itu, umat muslim dianjurkan umtuk membaca doa sebagai berikut :

اللَّهُمَّ افْتَحْ عَلَيَّ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَارْزُقْنِي فِي زِيَارَةِ قَبْرِ نَبِيِّكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا رَزَقْتَهُ أَوْلِيَاءَكَ وَأَهْلَ طَاعَتِكَ وَاغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِيْ يَا خَيْرَ مَسْؤُوْلِ

Artinya: "Ya Allah, bukalah atasku rahmat-Mu, anugerah rezeki-Mu dalam ziarah makam Nabi-Mu SAW seperti apa yang Engkau berikan kepada kekasih-kekasih-Mu dan orang-orang yang taat kepada-Mu, dan ampunilah aku, rahmatilah aku wahai sebaik-baik tempat meminta."

2. Membaca Doa Masuk Masjid

Ketika hendak memasuki Masjid Nabawi, disunnahkan membaca bacaan yang biasa dibaca saat memasuki masjid lainnya. Setelah membaca doa, dapat dilanjutkan dengan melaksanakan shalat Thiyatul Masjid dan berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW.

Dikutip dari arsip detik hikmah, berikut bacaan doa yang  bisa dibaca pada saat masuk Masjid Nabawi:

أَعُوْذُ بِاللهِ العَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

Artinya: "Hamba berlindung kepada Allah yang Maha Agung, kepada wajah-Nya yang Mulia, dan kepada kekuasaan-Nya yang Mahadahulu, dari setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah; ya Allah, curahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad beserta keluarga Beliau. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa hamba dan bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu untuk hamba.

3. Memberi Salam di Makam Rasulullah SAW

Setelah tiba di makam Nabi Muhammad SAW, dianjurkan untuk memberi salam dengan membaca bacaan berikut :


السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا رَسُولَ اللهِ ، اَلسَّلامُ عَلَيْكَ يَا خِيرَةَ اللَّهِ مِنْ خَلْقِهِ، السَّلامُ عَلَيْكَ يَا حَبِيْبَ اللهِ ، اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ، اَلسَّلامُ عَلَيْكَ وَعَلَى آلِكَ وَأَصْحَابِكَ وَأَهْلِ بَيْتِكَ وَعَلَى النَّبِيِّينَ السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا رَسُولَ اللهِ ، اَلسَّلامُ عَلَيْكَ يَا خِيرَةَ اللَّهِ مِنْ خَلْقِهِ، السَّلامُ عَلَيْكَ يَا حَبِيْبَ اللهِ ، اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ، اَلسَّلامُ عَلَيْكَ وَعَلَى آلِكَ وَأَصْحَابِكَ وَأَهْلِ بَيْتِكَ وَعَلَى النَّبِيِّينَ

Artinya: "Semoga keselamatan untukmu wahai Rasulullah, semoga keselamatan untukmu wahai orang yang terpilih Allah dari makhluk-Nya, semoga keselamatan untukmu wahai kekasih Allah, semoga keselamatan untukmu wahai penghulu para utusan dan penutup kenabian, semoga keselamatan untukmu dan keluargamu, sahabat-sahabatmu, ahlul bait, para nabi dan orang-orang saleh, aku bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan risalah, dan mengemban amanah dan menasihati umat, semoga Allah membalas dari kami keutamaan yang disampaikan Rasulullah kepada umatnya."

 

4. Menyampaikan Salam Jika Ada Seseorang yang Berwasiat

Kemudian jika ada seseorang yang berwasiat atau menitipkan salam untuk menyampaikan salam kepada Rasulullah SAW, maka dapat membaca salam ini:

السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ مِنْ فُلَانٍ مِنْ فُلَانٍ

Artinya: "Semoga keselamatan kepadamu wahai Rasulullah, salam dari fulan bin fulan."

Baca Juga : Motor Listrik Membuat Ibadah di Masjidil Haram Semakin Mudah!

5. Mengucap Salam Kepada Sahabat

Setelah berziarah ke Makam Rasulullah SAW, lanjut bergeser ke kanan dan mengucap salam kepada Abu Bakar dan bergeser ke kanan lagi mengucap salam kepada Umar bin Khattab. Berdoa memohon syafaat Rasulullah SAW kepada Allah SWT  dan berdoa untuk diri sendiri, kedua orang tua, sahabat-sahabatnya, orang yang dicintainya dan untuk seluruh umat muslimin

 

6. Mendatangi Raudhah

Umat muslim dianjurkan untuk mendatangi Raudhah yang berada di antara makam dan mimbar lalu memperbanyak berdoa disana. Untuk para jamaah umroh dan haji bisa menggunakan kesempatan baik ini dengan memperbanyak memuji Allah SWT, bertasbih kepada-Nya, membaca takbir, dan membaca shalawat.

 

7. Shalat Sunnah Sebelum Meninggalkan Madinah

Ketika hendak meninggalakan Kota Suci Madinah dan melakukan perjalanan selanjutnya, disunnahkan shalat sunnah dua rakat dan berdoa dengan apa yang kita inginkan.

Setelah itu dapat dilanjutkan dengan berdoa menggunakan doa yang dibaca Nabi Muhammad SAW:

اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ هَذَا آخِرَ الْعَهْدِ بِحَرَمِ رَسُولِكَ، وَيَسِّرْلِي العَوْدَ إِلَى الْحَرَمَيْنِ سَبِيْلاً سَهْلَةً بِمَتِكَ وَفَضْلِكَ وَارْزُقْنِيَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَرُدَّنَا سَالِمِيْنَ غَانِمِيْنَ إِلَى أَوْطَانِنَا آمِنِيْنَ

Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau jadikan ini adalah tahun terakhir (aku) di tanah haram rasul-Mu, permudahkanlah aku untuk kembali ke Haramaian dengan mudah karena nikmat dan keutamaan, anugerahkanlah aku pemaafan di dunia dan akhirat, dan kembalikan kami dengan selamat sentosa dan mendapatkan pahala ke negeri kami, amiin."

Sumber