BAITULLAH.CO.ID – Nabi Nuh As merupakan nabi keempat yang diangkat oleh Allah SWT dan termasuk kedalam golongan Ulul Azmi yaitu nabi-nabi yang memiliki keteguhan dan kesabaran dalam berdakwah. Melasir dari an-nur.ac.id kisah Nabi Nuh As banyak diceritakan dalam Al-Quran dan hadits, serta kitab-kitab tafsir dan Sejarah.
Menurut Riwayat, jarak antara masa Nabi Adam As dan Nabi Nuh As adalah sekita 10 abad (1000 tahun). Nabi Nuh As, diutus oleh Allah SWT ketika kaumnya terlah tersesat dan menyembah berhala-berhala yang sebenarnya adalah representasi dari orang-orang salah terdahulu yang merupakan pewaris dari ajaran Nabi Nuh As. Dan berhala-berhala itu dinamai dengan Wadd, Shuwa, Yaghuts, Ya’uq dan Nasr. Allah SWT memberikan nama kepada Nabi Nuh As sebagai hamba yang bersyukur dan memberinya umur panjang, yaitu sekitar 950 tahun. Pada usia 480 tahun, Nabi Nuh As diangkat sebagai utusan Allah SWT untuk berdakwah kepada kaumnya.
Baca Juga :
4 Rekomendasi Destinasi Wisata di Makkah, Arab Saudi
Pada saat Nabi Nuh As berdakwah kepada kaumnya dengan penuh kesabaran dan hikmah. Beliau mengajak kaumnya untuk menyembah kepada Allah SWT dan meninggalkan berhala-berhala yang tidak sama sekali memberikan manfaat kepada mereka. Tidak hanya itu, beliau mengingatkan kepada kaumnya akbita buruk jika mereka mendustakan nabi-nabi Allah SWT dan mengingkari perintah-Nya. Tapi apa yang di didapat oleh Nabi Nuh As, mereka mengejek, mencela, mengancam, dan memboikot dakwahnya. Mereka lebih memilih mengikut pemimpin-peminpin mereka yang sombong dan kafir, hanya sedikit orang yang beriman kepada Nabi Nuh As, sekitar 80 orang saja.
Tetapi Nabi Nuh As tidak putus asa, beliau tetap berdakwah menyampaikan risalah Allah SWT dengan berbagai cara dan tidak lupa beroda kepada Allah SWT agar memberi petunjuk kepada kaumnya. Namun, kaumnya tetap keras hati dan tidak mau beriman, bahkan mereka semakin bertambah kekufuran dan kesesatan mereka.
Kapal dan Banjir Besar yang Menimpa Kaum Nabi Nuh As
Allah SWT menetapkan azab bagi kaum Nabi Nuh As, Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh As untuk membuat kapal besar yang dapat menampung dirinya, keluarganya (kecuali istrinya yang kafir), pengikut-pengikutnya yang beriman dan sepasang dari setiap jenis Binatang. Allah SWT memberitahu bahwa azab yang akan menimpa kaummnya adalah banjir besar yang akan menggenangi seluruh bumi.
Nabi Nuh As pun membuat kapal besar yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyelamatkan orang-orang yang beriman, kapal itu dibuat jauh dari sekitaran laut. Kaumnya mengira bahwa Nabi Nuh As telah gila dan terkena sihir, dengan baik hatinya beliau tidak membalas ejek mereka sedikit pun, ia hanya berkata bahwa mereka akan mengetahui siapa yang akan mendapat azab yang menghinakan dari Allah SWT.
Setelah kapal Nabi Nuh As telah selesai, Allah SWT memerintahkan bumi untuk memuntahkan airnya dan kepada langit untuk menurunkan hujan dengan sangat deras. Sehingga air meluap-luap dari segala penjuru dan menenggelamkan semua makhluk hidup di bumi terkecuali orang-orang yang berada di dalam kapal Nabi Nuh As. Kaumnya pun punah dalam banjir besar itu, sebab tidak percaya kepada peringatan Allah SWT.
Baca Juga :
Nabi Allah yang Bijak dan Cerdas, Berikut Mukjizat Nabi Idris AS
Setelah enam bulan lebih sepuluh hari lamanya, Allah SWT memerintahkan bumi untuk menyerap kembali air-air itu dan langit untuk menghentikan hujannya. Kapal Nabi Nuh As berlabuh di atas bukit Judi, yaitu sebuah bukit yang berada di wilayah Irak saat ini. Setelah azab ini, Allah SWT memberkahi bumi dan menjadikan penghuni bumi sebagai keturunan Nabi Nuh As selanjutnya. Nabi nuh wafat pada usia 1050 tahun atau 100 tahun setelah banjir besar itu terjadi.