Cerita Baitullah Kumpulan artikel-artikel islami untuk kamu baca dan menambah wawasan dalam mengenal islam.

Kenapa Jamaah Haji Melempar Jumrah? Ini Kisah Aslinya dari Nabi Ibrahim

Lempar jumah saat ibadah haji, Foto-Pinterest

BAITULLAH.CO.ID – Haji bukan cuma soal fisik dan
perjalanan jauh ke tanah suci. Di dalamnya, terkandung sejarah dan simbol perjuangan luar biasa dari para nabi yang ujiannya jauh di luar nalar manusia. Salah satunya adalah kisah Nabi Ibrahim AS yang diuji lewat perintah Allah yang berat yaitu menyembelih anaknya sendiri Nabi Ismail AS.

Bayangkan, setelah menanti anak selama bertahun-tahun, ketika akhirnya Ismail lahir dan tumbuh jadi anak yang shalih, Allah memerintahkannya untuk mengorbankan anak itu. Bukan karena benci, tapi karena cinta pada Tuhan harus lebih besar dari apa pun. Dan dari kisah itu, lahirlah salah satu ritual dalam haji yang sering disebut denga melempar jumrah.

Baca Juga: Kisah Imam Syafii Mengkhatamkan Al-Quran 60 Kali dalam Ramadan


Sejarah Melempar Jumrah Saat Ibadah Haji

Dikisahkan, ketika Nabi Ibrahim bersiap melaksanakan perintah menyembelih Ismail, setan datang menggoda. Ia mencoba menanamkan keraguan di hati Ibrahim, membisikkan kalimat-kalimat penuh tipu daya. Namun Ibrahim, yang imannya sudah bulat, justru merespons dengan melempari setan dengan kerikil.

Setan tak menyerah. Ia kembali menggoda Nabi Ibrahim di tempat kedua, berharap hati sang nabi luluh dan batal menjalankan perintah Allah. Tapi lagi-lagi, Ibrahim melemparinya dengan batu kecil, menolak mentah-mentah godaan itu. Sebuah pelajaran bahwa gangguan tak selalu berhenti sekali — kadang datang berulang kali, dalam bentuk yang berbeda.

Godaan ketiga datang ketika Ibrahim sudah hampir sampai di tempat penyembelihan. Kali ini, setan mencoba menggoda Nabi Ismail agar memberontak atau menolak. Tapi Ismail, yang sejak awal sudah rela, tak terpengaruh. Ibrahim pun kembali melempar setan, sebagai simbol menolak godaan terakhir itu. Tiga tempat inilah yang kini menjadi lokasi melempar jumrah saat haji, Aqabah, Ula, dan Wustha.

 

Dalam sebuah hadits riwayat Ahmad dan Hakim disebutkan:

“Ketika Ibrahim ‘alaihis salam akan melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih Ismail, setan menghadangnya di jamarat. Maka Ibrahim melemparinya dengan tujuh kerikil hingga ia menjauh...” (HR. Ahmad & Hakim)

Ritual ini bukan sekadar melempar batu, tapi melambangkan perlawanan terhadap godaan. Batu-batu kecil yang dilempar adalah simbol tekad. Setiap lemparan adalah pernyataan: “Aku tidak tunduk pada bisikan jahat itu.”

Dan menariknya, melempar jumrah dilakukan setelah wukuf di Arafah dan mabit di Muzdalifah — setelah manusia merenung panjang tentang hidup dan dosa-dosanya. Baru kemudian, ia melawan setan. Artinya, pertarungan melawan godaan dimulai setelah kita sadar dan mengenal diri sendiri lebih dalam

twitter