Kisah Nabi Ibrahim Dibakar Hidup-Hidup oleh Raja Namrud, Mukjizat!
12 Februari 2024
BAITULLAH.CO.ID – Nabi Ibrahim merupakan nabi keenam yang harus kita imani. Beliau memiliki tugas untuk menghilangkan kesesatan, kebatilan, serta menanam ajaran tauhid dengan beriman kepada Allah SWT.

Sebab itu Allah SWT, senantiasa menjaga Nabi Ibrahim As dan memberinya petunjuk tentang kebenaran sejak ia masih kecil. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Anbiya ayat 51 berikut:

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَآ إِبْرَٰهِيمَ رُشْدَهُۥ مِن قَبْلُ وَكُنَّا بِهِۦ عَٰلِمِينَ

Artinya: "Dan sebenarnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan Kami melihat (keadaan)nya." (QS An-Anbiya: 51)

Baca Juga : Ingin Glowing, Ikuti Tips Ini! Islam Mengajurkan

Dakwah Nabi Ibrahim

Nabi Ibrahim As melakukan dakwah pertamanya kepada ayah kandungnya sendiri, Aazar merupakan pekerja yang membuat patung dan berhala. Ia juga menyembahnya. Nabi Ibrahim As dengan lembut dan tulus memberikan nasihat kepada sang ayah. Ia menjelaskan bahwa hanya Allah SWT lah yang pantas untuk disembah, karena para berhala itu tidak bisa melakukan apapun.

Sebagaimana kejadian ini dijelaskan dalam surat Al-An’am ayat 74 berikut:

وَإِذْ قَالَ إِبْرَٰهِيمُ لِأَبِيهِ ءَازَرَ أَتَتَّخِذُ أَصْنَامًا ءَالِهَةً ۖ إِنِّىٓ أَرَىٰكَ وَقَوْمَكَ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ

Artinya: Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Aazar, "Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata." (QS Al-An'am: 74).

Dan sebagaimana dijelaskan dalam suratMaryam ayat 42, berikut:

إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ يَٰٓأَبَتِ لِمَ تَعْبُدُ مَا لَا يَسْمَعُ وَلَا يُبْصِرُ وَلَا يُغْنِى عَنكَ شَيْـًٔا

Artinya: "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?" (QS Maryam: 42)

Dakwah tersebut ditolak oleh sang ayah, bahkan mengancam dan menyudutkan Nabi Ibrahim As agar diberi hukuman rajam. Ancaman ini tidak menggoyahkan niat Nabi Ibrahim As untuk tetap berdakwah. Nabi Ibrahim AS juga melakukan hal yang sama kepada Raja Namrud karena menyekutukan Allah SWT. Raja Namrud mengaku sebagai Tuhan, dan terus memerintah untuk membuat banyak patung serta berhala sebagai sesembahan kaum dan umatnya.

Lalu Nabi Ibrahim As mendapatkan perlawanan yang sama akan diancam dengan cara dibakar dan menghancurkan patung serta berhala yang disembah tersebut. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Anbiya ayat 58, sebagai berikut:

فَجَعَلَهُمْ جُذَاذًا اِلَّا كَبِيْرًا لَّهُمْ لَعَلَّهُمْ اِلَيْهِ يَرْجِعُوْنَ

Artinya: "Maka dia (Ibrahim) menghancurkan (berhala-berhala itu) berkeping-keping, kecuali yang terbesar (induknya); agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya."

Keberanian Ibrahim AS ini pun membuat Raja Namrud murka. Oleh sebab itu, Raja Namrud memerintahkan seluruh pengawal serta kaumnya untuk mencari, dan menangkap Nabi Ibrahim AS.

Mukjizat Nabi Ibrahim As

Saat orang-orang beramai-ramai mencarinya, kesempatan tersebut justru dimanfaatkan oleh Nabi Ibrahim As untuk berkumpul dalam satu tempat. Ia memiliki tujuan untuk mengemukakan alasan mengapa berhala dan patung tersebut, tak pantas untuk disembah.

Tak berbeda dengan apa yang Ibrahim AS sampaikan kepada ayahnya, para kaum tersebut tetap pada pendirian, kesombongan serta keangkuhan untuk tetap menyembah berhala. Alhasil, mereka pun membawa Nabi Ibrahim AS untuk dihukum, dengan cara dibakar.

Kaum tersebut bekerja sama mengumpulkan kayu bakar dari berbagai tempat. Mereka berbondong-bondong menuju sebuah galian tanah yang besar, dan membakar kayu-kayu tersebut hingga api tampak membumbung tinggi.

Setelah semua dipersiapkan, Nabi Ibrahim As diikat hingga tak mampu memberikan perlawanan. Ia kemudian dilempar dalam kobaran api.
Diriwayatkan ketika Nabi Ibrahim As berada di atas tungku api, Malaikat Jibril datang, dan menawarkan bantuan. Jibril pun berkata, "Wahai Ibrahim, apakah engkau perlu bantuan?" Lalu Ibrahim AS memberi jawaban, "Kalau kepadamu, aku tidak butuh bantuan apapun".

Sebagaimana yang dijelaskan dalam buku, sebagian ulama menyebutkan bahwa di saat genting tersebut, Nabi Ibrahim As mengucapkan doa yang tertulis dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 173, yang berbunyi:

حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ

Artinya: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung."

Dalam kondisi tersebut, mukjizat Nabi Ibrahim As ditunjukkan. Allah SWT melindungi Nabi Ibrahim As, dan menunjukkan bukti kekuasaan-Nya. Dan atas izin Allah SWT, api tersebut menjadi dingin, dan Nabi Ibrahim selamat. Kejadian ini tertulis dalam Al-Quran Surat Al-Anbiya ayat 69.

قُلْنَا يَٰنَارُ كُونِى بَرْدًا وَسَلَٰمًا عَلَىٰٓ إِبْرَٰهِيمَ

Artinya: "Kami berfirman: 'Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim'."

Seketika, api yang berkobar tersebut tak sedikit pun melukai tubuh Nabi Ibrahim AS. Berkat keimanan, ketakwaan, dan kepasrahannya, Allah SWT menolong Nabi Ibrahim.
Sumber
haibunda