Kisah dan Keutamaan Maulid Nabi Muhammad SAW
03 September 2024
BAITULLAH.CO.ID –Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW, merupakan momen penting dalam tradisi Islam. Buku Sejarah Nabi Muhammad edisi 2015 oleh Ahmad Tsauri memberikan uraian mendetail mengenai kisah kelahiran dan konteks awal kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: 200 Kamar Hotel di Makkah Resmi Dikelola BPKH, Tingkatkan Kenyamanan Haji-Umrah?

Menurut Ahmad Tsauri dalam bukunya, Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah, sekitar tahun 570 Masehi di kota Makkah. Kelahiran beliau dilatarbelakangi oleh sejarah yang tak terlupakan. Tahun Gajah, yang merupakan tahun kelahiran Nabi, merujuk pada peristiwa ketika pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah dari Yaman menyerang Makkah dengan tujuan menghancurkan Ka'bah. Serangan ini gagal total, yang dianggap sebagai pertanda keagungan kelahiran Nabi Muhammad SAW dan perlindungan Allah terhadap Ka'bah.

Buku ini mencatat bahwa kelahiran Nabi Muhammad SAW disertai dengan berbagai tanda luar biasa. Ahmad Tsauri menjelaskan bahwa berbagai cerita yang menyebutkan terputusnya kebanggaan-kebanggaan bangsa Quraish, serta kemunculan cahaya terang pada malam kelahiran, dianggap sebagai indikasi bahwa kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah peristiwa istimewa dan penuh berkah. Tanda-tanda ini diyakini menjadi pengantar untuk masa depan yang penuh perubahan dan pencerahan bagi umat manusia.

Dalam Sejarah Nabi Muhammad, Ahmad Tsauri juga menggambarkan masa kecil Nabi Muhammad SAW yang penuh dengan pengalaman yang signifikan. Setelah kelahiran, beliau diasuh oleh ibu susuannya, Halimah As-Sa'diyah, yang memainkan peran penting dalam perkembangan awal beliau. Masa kecil Nabi Muhammad penuh dengan karakteristik yang membedakan beliau dari anak-anak lain di sekelilingnya, seperti kejujuran, kepedulian, dan kebaikan hati.

Menurutnya perayaan maulid Nabi Muhammad SAW sudah dilakukan masyarakat muslim sejak tahun kedua Hijriah.
 

Keutamaan Maulid Nabi Muhammad SAW

Dilansir dari detikhikmah, dalam kitab An-Ni'matul Kubra al Alami di Maulidi Sayyidi Waladi Adam karya Imam Ibnu Hajar al Haitami, yang diterbitkan oleh Maktabah al-Haqiqat Istanbul, Turki, dijelaskan berbagai keutamaan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Pendapat mengenai keutamaan ini berasal dari para sahabat Rasulullah SAW dan merupakan ajaran penting dalam tradisi Islam.

1. Abu Bakar RA berkata, "Barangsiapa membelanjakan satu dirham (uang emas) untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi SAW, maka ia akan menjadi temanku di surga."

2. Umar RA berkata, "Barangsiapa mengagungkan Maulid Nabi SAW, maka sesungguhnya ia telah menghidupkan Islam."

3. Utsman RA berkata, "Barangsiapa membelanjakan satu dirham untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi SAW maka seakan-akan ia ikut serta menyaksikan perang Badar dan Hunain."

4. Ali RA berkata, "Barangsiapa mengagungkan Maulid Nabi SAW dan ia menjadi sebab dilaksanakannya pembacaan maulid Nabi, maka tidaklah ia keluar dari dunia melainkan dengan keimanan dan akan dimasukkan ke surga tanpa hisab."

5. Imam Syafi'i berkata, "Barangsiapa mengumpulkan saudara-saudaranya untuk mengadakan Maulid Nabi, kemudian menyediakan makanan dan tempat serta melakukan kebaikan untuk mereka, dan dia menjadi sebab atas dibacakannya Maulid Nabi SAW, maka Allah akan membangkitkan dia bersama-sama golongan shiddiqin (orang-orang yang benar), syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh) dan dia akan dimasukkan ke dalam surga-surga Na'im."

Baca Juga: Kota Suci Makkah dan Madinah Menjelang Hari Kiamat, Begini Menurut Hadits
Sumber