Menurut laporan dari Inside The Haramain, tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk meningkatkan pengalaman ibadah haji dengan memberikan akses yang lebih mudah ke situs bersejarah dan keagamaan. Gua Hira adalah tempat di mana Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertamanya.
Kereta gantung ini dirancang untuk mencapai Gua Hira yang berada di ketinggian sekitar 634 meter, dengan jarak kurang lebih 4 kilometer dari Masjidil Haram, seperti yang dilaporkan oleh The Nation.
Proyek ini adalah bagian dari rencana lebih besar yang juga mencakup pembukaan Distrik Budaya Hira dan tiga museum baru di Jabal Omar pada tahun
yang sama. Selain itu, Distrik Budaya Jabal Thor, yang merupakan lingkungan terpadu dengan berbagai fasilitas, juga akan diluncurkan pada tahun 2025.
Langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk melestarikan dan mempromosikan warisan sejarah Islam di Makkah.
Jabal Al Noor, yang dikenal dengan bentuknya yang unik mirip punuk unta dan lerengnya yang curam, menjadi lokasi penting karena Gua Hira, yang memiliki kapasitas sekitar lima orang, adalah tempat di mana Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama kali.
Fawaz Al-Muhrej, CEO Samaya Investment Company yang bertanggung jawab atas proyek ini, mengonfirmasi bahwa persiapan akhir untuk kereta gantung sedang berlangsung, dan sistem ini dijadwalkan akan mulai beroperasi pada tahun 2025.