Kematian Paling Sadis dalam Islam, Kisah Wafatnya Sayyidina Ali sampai Malaikat Jibril Teriak
09 September 2024

BAITULLAH.CO.ID – Adzan subuh tanggal 13 Ramadan berkumandang, Ali bin Abi Thalib kembali keluar masjid, lalu memberi salam perpisahan kepada waktu fajar. Di Mihrab, Ali memulai salatnya seorang diri, ia seperti sengaja memperpanjang sujud dan rukuknya. Ibnu Muljam, seperti orang-orang di zaman itu sudah tahu persisi, betapa Ali tidak mempedulikan apapun saat salat, ia kemudian datang mendekat, ia mulai mengayunkan pedang ke kepala Sayyidina Ali.

Baca Juga: Saudi Siapkan Robot Canggih untuk Layanan Umrah 2024

Saat Sayyidina Ali mulai bangun dari sujud pertamanya, darah lalu mengucur deras sampai kejanggutnya. Darah itu mengalir ke mulut, dan tidak ada seorangpun melihatnya, Ali justru berseru pujian kepada Allah SWT, “Bismillah wabilah waala millati Rasulullah” seruan Ali.

Mendengar suara Ali, terdengar keras suara malaikat Jibril yang mengabarkan berita duka tersebut. hingga semua warga berhamburan keluar rumah untuk menuju masjid. Ummu Kalsum yang mendengar suara itu sontak menjerit lirih, dan yang pertama datang menyaksikan imam Ali adalah putra sulungnya, Hasan.

Semua kejadian disaksikan oleh putranya Hasan yang tak kuasa menahan air mata, Sayyidina Ali meminta Hasan untuk mengimami jamaah salat dan mengikuti dari belakang, dengan gerakan isyarat sambil terus membersihkan cucuran darah dari kening sucinya.

Sayyidina Hasan terus menuturkan bahwa, Sayyidina Ali terus berusaha melengkapi rangkaian salatnya sambil badannya menggigil. Setelah salam, ia mengusapkan tanah ke dahi sembari mengucapkakn firman Allah SWT dalam surat Taha ayat 55, “Dari tanah kalian diciptakan dari tanah pula kalian kami kembalikan dan dibangkitkan.”

Hasan kembali melihat ayahnya, didampingi Husein dan seluruh putra Ali yang lain, Hasan berkata, “Duhai ayahku, tak kuasa aku melihatmu begini, sungguh ini sangat menghancurkam hatiku, berat sekali bagiku melihatmu seperti ini.” lalu Hasan meletakan kepala ayahnya di pangkuannya, untuk membersihkan darah yang terus mengucur, tak lama berselang Sayyidina Ali pingsan dalam pangkuan Hasan. Imam Ali membuka matanya lalu berkata pada anak anaknya, “Jangan bersedih, sebentar lagi aku tidak akan merasakan kegetiran papun, lihatlah kakekmu Rasulullah, nenekmu Khadijah, ibumu Fatimah az Zahra dan para bidadari berjejer menyambut kedatangan ayahmu ini, tegerkan dan ringkankanlah hatimu anakku.”

Baca Juga: Mencari Nafkah Sambil Tetap Mengaji, Begini Alasan Umar bin Khattab

Hasan pun menangis dan terus menerus mencium wajah ayahnya demikian putra putra Sayyidina Ali yang lainnya menangis melihat ayahnya dan Sayyidina Ali pun wafat.

Sumber