Intip Menu Nusantara Jemaah Haji 2024, Dari Orek Tempe hingga Tongseng Daging
19 September 2024
BAITULLAH.CO.ID – Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia telah menyiapkan berbagai menu khas Nusantara untuk jemaah haji tahun 2024 (1445 H). Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Subhan Cholid, menyatakan bahwa menu ini memperhatikan kebutuhan gizi serta ketersediaan bahan baku di Arab Saudi.

Baca Juga: Kisah Sahabat Nabi yang Gagal Menjadi Orang Miskin

"Jemaah haji mendapatkan menu Nusantara selama di Saudi. Tentunya, kami belum bisa memenuhi selera 213 ribu lebih lidah jemaah. Tetapi, menu yang disiapkan sudah sesuai dengan kebutuhan gizi jemaah haji," kata Subhan di Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Menu ini disusun oleh ahli gizi dari berbagai lembaga terpercaya, termasuk Sekolah Tinggi Pariwisata dan Kementerian Kesehatan. "Dari Sekolah Tinggi Pariwisata, Kementerian Kesehatan, menyusun menu itu. Kemudian disesuaikan dengan ketersediaan bahan baku yang ada di pasar Arab Saudi sehingga menu-menu itu tentu sudah melalui pertimbangan yang sangat matang," ucap Subhan. Mereka memastikan bahwa menu tersebut juga sesuai dengan bahan-bahan yang ada di pasar Arab Saudi.
 
Beberapa menu yang akan disajikan di Makkah dan Madinah antara lain: Orek tempe cabe hijau, Telur dadar, Semur ayam, Sambal goreng kentang, Keripik kentang mustofa, Tumis timun wortel, Ikan patin balado, Terong balado, Rendang daging, Opor ayam.

Saat masa puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, menu khas Nusantara yang disajikan termasuk: Rendang ayam, Telur orak-arik daging cincang, Ikan patin bumbu kuning, Daging sapi bumbu tongseng
 
Jemaah haji akan mendapatkan konsumsi tiga kali sehari, total sekitar 127 kali makan per orang. Dengan jumlah jemaah yang mencapai 213.320, total paket konsumsi mencapai lebih dari 27 juta selama di Arab Saudi.

Tahun ini, Indonesia juga memperkenalkan makanan siap saji untuk jemaah haji, yang diimpor dari Indonesia sebanyak 1,7 juta box. Makanan ini juga memiliki cita rasa Nusantara.

Baca Juga: Ribuan Jemaah Haji Berangkat Tanpa Antrean, Begini Penjelasan Kementerian Agama

Selain itu, 70 ton bumbu khas Indonesia telah diekspor untuk memenuhi kebutuhan konsumsi jemaah. Langkah ini bertujuan untuk memberikan layanan makanan yang optimal dan mendukung ekonomi haji.
Sumber
Detikhikmah