BAITUILLAH.CO.ID – Salah satu sahabat yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW, ialah Zaid bin Haritsah, Rasulullah SAW memberinya sebutan dengan al-Hibb (Kecintaan atau kesayangan). Karena kecintaan Rasulullah SAW kepada Zaid, ketika Baginda Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, Beliau mempersaudarakan Zaid dengan Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Rasulullah SAW sendiri.
Baca Juga:
Jemaah! Berikut 5 Destinasi Terbaik di Madinah yang Tak Boleh Terlewatkan!
Zaid juga pernah ditugaskan oleh Rasulullah SAW untuk menjemput Fatimah, Ummu Kultsum, Saudah, Aisyah, dan Asma yang masih tertinggal di Mekkah dengan resiko yang cukup besar dan berat. Zaid berhasul menunaikan misi itu dengan baik dan dapat membawa mereka ke Madinah Al Munawwarah dalam keadaan selamat. Atas perjuangan Zaid yang luar biasa inilah, Rasulullah SAW benar-benar terkesan.
Kecintaan Rasulullah SAW kepada Zaid tiada bandingnya. Tidak semata-mata karena tugas pentingnya yang selalu Rasulullah SAW amanatkan kepadanya, akan tetapi menurut kesaksian Aisyah: “Seandainya Zaid hidup jauh lebih lama, ia pasti akan dinobatkakn sebagai seorang Kahlifah. Namun, atas kehendak Allah SWT, ia syahid dalam Perang Mu’tah pada tahun 8 Hijriah.”
Sebelum Zaid dinikahkan oleh Rasulullah SAW dengan Ummu Aiman, pembantu Beliau sejak kecil, dia pernah menikah dengan Zainab binti Jahsy. Namun pernikahannya tidak lama karena tidak ada kecocokan, akhirnya usai habis masa iddah, Zainah dinikahi oleh Rasulullah SAW atas perintah Allah SWT.
Sementara Zaid dinikahkan dengan Ummu Aiman, seorang wanita penduduk Surga. Dari pernikahan tersebut, Zaid memiliki anak bernama Usamah bin Zaid. Zain bin Haritsah merupakan seorang sahabat agaung yang doanya mustajab. Ia sangat mencintai Rasulullah SAW, dan dicintai oleh beliau. Dalam tafsir al-Razi, dituturkan bahwa Zaid pernah berpergian dengan seorang Munafik ke rumah yang telah runtuh. Zaid lalu tidur ditempat tersebut.
Tiba-tiba si munafik mengikat kedua tangannya, Zaid bertanya mengapa dia melakukannya. Si munaftik menjawab, “Aku hendak menyembelihmu, karena engkau mencintai Muhammad.”
Zaid lalu berdoa dengan Asmaul Husna, “Ya Rahman, (dalam riwayat lain Ya Arhamar Rahimin) Aghitsni (Tolonglah hamba),”
Si Munafik itu mendengar suara,”Jangan engkau bunuh dia.” Si munafik tersebut melihat keluar, tetapi tidak mendapati siapa pun. Dia pun kembali masuk untuk membunuh Zaid lagi.
Zaid berdoa lagi, “Ya Rahman, Aghitsni…” si munafik itu mendengar suara tadi yang kini terdengar lebih dekat lagi, “Jangan engkau bunuh dia.” Dia pun keluar lagi dan ternyata tidak melihat seorang pun, dia lantas kembali lagi ke dalam hendak membunuh Zaid.
Lelaki itu lalu masuk ked lam rumah dan melepaskan ikatan di tangan Zaid bin Haritsah. Zaid kemudian bertanya,”Engkau siapa?”
“Aku Jibril.” Ujar lelaki tersebut, “Saat doamu yang pertama, Aku sedang berada di Sidratul Muntaha, lalu doamu yang kedua, Aku sedang berada di langit dunia. Saat doamu yang ketiga, Aku berada di depan pintu rumah, lalu Aku membunuh lelaki munafik itu."