BAITULLAH.CO.ID - Nabi Ishaq AS adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada umat manusia. Nama Ishaq atau Ishak berasal dari bahasa Ibrani yang mempunyai arti tersenyum atau tertawa. Kata Ishaq sendiri terinspirasi dari ibunda Nabi Ishaq ‘alaihis salam.
Ia merupakan putra dari Nabi Ibrahim dan Siti Sarah. Berdasarkan sejarah, kelahiran Nabi Ishaq dianggap sebagai suatu keajaiban karena Siti Sarah yang telah berusia lanjut masih mampu melahirkan anak.
Kisah lahirnya Nabi Ishaq ke dunia terkandung dalam Al-Qur’an surat Hud ayat 69 berikut ini:
Allah SWT berfirman dalam Q.S Hud ayat 69 sebagai berikut,
???????? ??????? ????????? ???????????? ????????????? ???????? ???????? ? ????? ??????? ? ????? ?????? ??? ????? ???????? ???????
Artinya: “Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: ‘Selamat’. Ibrahim menjawab: ‘Selamatlah,’ maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang.”
Baca Juga : Ramadhan di Tanah Suci, Berikut Tips Menjalankan Ibadah Agar Maksimal
Kelahiran Nabi Ishaq AS merupakan karunia kepada Nabi Ibrahim AS yang telah memerangi para penyembah berhala. Allah SWT berfirman dalam Q.S Maryam ayat 49,
???????? ????????????? ????? ??????????? ??? ????? ??????? ????????? ?????? ????????? ??????????? ? ???????? ????????? ????????
Artinya: “Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya’qub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi.”
Kehadiran Nabi Ishaq dalam keluarga Nabi Ibrahim menjadi berkah bagi keluarga tersebut. Nabi Ibrahim dan Siti Sarah sangat mengasihi putra mereka itu, dan mereka menganggap Nabi Ishaq sebagai anugerah dari Allah SWT.
Setiap kisah para nabi dan rasul memiliki perjalanan dakwah dan mukjizat yang merupakan anugerah dari Allah SWT. Simak perjalanan dakwah dan mukjizat Nabi Ishaq di bawah ini.
Semasa hidupnya, Nabi Ishaq AS menyampaikan pesan dakwah kepada kaum saat itu dengan sangat sabar dan penuh kasih sayang. Ia selalu berusaha untuk memberikan dakwah secara santun dan tidak pernah memaksakan kehendaknya kepada orang lain.
Selama hidupnya, Nabi Ishaq as memiliki keturunan yang juga diangkat sebagai seorang nabi, yaitu Nabi Ya’qub AS.
Nabi Ishaq AS merupakan nabi kesembilan yang ditugaskan untuk berdakwah di wilayah Palestina menggantikan peran ayahnya yaitu Nabi Ibrahim AS yang pada saat itu dan telah menginjak usia senja. Wilayah dakwah Nabi Ishaq AS yaitu berada di daerah Kan’an dan Syam.
Baca Juga : Kisah Nabi Ismail As Membangun Kabah Bersama Nabi Ibrahim As
Keutamaan Nabi Ishaq dalam berdakwah terkandung dalam Al-Qur’an.
“Dan ingatlah hamba-hamba kami: Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) pada negeri akhirat. Sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.” (Q.S. Shaad ayat 45-47).
Nabi Ishaq memilih cara-cara yang halus dan persuasif untuk menyampaikan pesan Islam kepada kaum zaman tersebut. Ia selalu berbicara dengan sopan dan menghindari konflik dengan siapa pun.
Namun, dalam berdakwah, Nabi Ishaq juga kerap menghadapi berbagai rintangan dan tantangan. Banyak orang yang menolak dakwahnya dan bahkan menghalangi upaya-upaya dakwahnya. Namun, Nabi Ishaq tetap sabar dan terus berusaha untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat.