Wah, Khatib Nggak Sesuai Syarat Khutbah! Haruskah Shalat Jumat Diulang?
15 November 2024
BAITULLAH.CO.ID – Buat yang sering ikut shalat Jumat, pasti udah nggak asing sama yang namanya khutbah. Tapi, tahu nggak sih kalau khutbah itu bukan sekadar formalitas? Ternyata, khutbah punya peran penting untuk keabsahan shalat Jumat, loh! Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri memberikan contoh khutbah yang benar dengan berdiri di antara dua khutbah dan duduk sejenak di tengahnya. Nah, gimana jadinya kalau khatib ternyata nggak memenuhi syarat atau rukun khutbah? Apakah berarti shalat Jumat jadi nggak sah dan harus diulang? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Baca Juga: Perbedaan Hasil Mudzakarah Perhajian dan Ijtima Ulama MUI, PERSIS: Perlu Disinkronisasi

Dalam pelaksanaan shalat Jumat, khutbah merupakan bagian penting dan menjadi syarat sah. Rasulullah ﷺ memberikan teladan khutbah dengan dua bagian, dipisah dengan duduk sejenak. Dalam hadis Jabir bin Samurah, disebutkan:

"أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَخْطُبُ خُطْبَتَيْنِ يَجْلِسُ بَيْنَهُمَا، وَكَانَ يَخْطُبُ قَائِمًا"
Artinya: "Rasulullah ﷺ menyampaikan dua khutbah, dengan duduk di antara keduanya, dan khutbah sambil berdiri," (HR. Muslim).

Para ulama sepakat bahwa khutbah merupakan syarat sah shalat Jumat. Khutbah Jumat memiliki lima rukun:
  1. Memuji Allah (الحمد لله),
  2. Membaca shalawat untuk Nabi ﷺ,
  3. Mengajak untuk bertakwa,
  4. Membaca ayat Al-Quran pada salah satu khutbah,
  5. Mendoakan kaum Mukminin pada khutbah kedua.
 
"وفروضها خمسة حمد الله تعالى والصلاة على رسول الله صلى الله عليه وسلم والوصية بالتقوى وتجب هذه الثلاثة في الخطبتين الرابع قرأة أية مفهمة في إحداهما الخامس الدعاء للمؤمنين والمؤمنات في الثانية"
Artinya: "Rukun khutbah Jumat ada lima; memuji Allah, shalawat kepada Nabi, wasiat takwa, membaca ayat Al-Quran di salah satu khutbah, dan doa bagi kaum Mukminin di khutbah kedua."
 
Jika ada syarat atau rukun yang terlewat atau khatib berhadats saat khutbah, maka khutbah tersebut dianggap tidak sah, dan shalat Jumat perlu diulang. Hal ini karena khutbah tidak sah menyebabkan shalat Jumat menjadi tidak sah juga.

Namun, jika yang terlupakan adalah hal kecil seperti hadats yang tidak disadari jamaah, maka jamaah tidak perlu mengulang shalat, tetapi khatib tetap wajib mengulangi. Pentingnya memenuhi syarat dan rukun khutbah ini menunjukkan perlunya memilih khatib yang paham dan mampu melaksanakan khutbah dengan baik dan benar.
 

Waktu dan Pelaksanaan Khutbah Jumat

Khutbah Jumat adalah pidato atau nasihat yang disampaikan oleh khatib untuk mengingatkan jamaah tentang tauhid, syariah, dan muamalah. Berdasarkan Al-Qur'an, khutbah adalah bagian dari shalat Jumat yang sangat penting. Dalam QS. Al-Jumu'ah ayat 9, Allah ﷻ berfirman:
 
"يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ"
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jumat, maka bergegaslah mengingat Allah dan tinggalkan jual beli. Itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
 
Dalam hadits, juga disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ menyampaikan khutbah Jumat dengan berdiri, kemudian duduk sejenak sebelum berdiri kembali untuk khutbah kedua.
 
"كان النّبي صلى الله عليه وسلم يخطب يوم الجمعة قائما ثم يجلس ثم يقوم كما يفعلون اليوم"
Artinya: "Nabi ﷺ berkhotbah pada hari Jumat dengan berdiri, kemudian duduk, lalu berdiri lagi sebagaimana dilakukan sekarang." (HR. Bukhari Muslim).
 
Menurut para ulama, khutbah adalah syarat sah shalat Jumat dan tidak sah jika tidak didahului oleh dua khutbah. Khutbah ini menggantikan dua rakaat dalam shalat Zuhur, dan harus dilaksanakan sebelum shalat Jumat dengan mendengarkan khutbah secara khusyuk. Berdasarkan hadits:

"أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قال « إذا قلت لصاحبك يوم الجمعة أنصت . والإمام يخطب فقد لغوت » ."
Artinya: "Jika engkau berkata kepada temanmu, 'Diamlah,' saat imam sedang berkhutbah, maka engkau telah berbuat kesia-siaan."

Baca Juga: Batal Nazar Karena Keinginan Belum Terkabul, Berdosa Nggak Sih? Ini Penjelasan Lengkapnya!
 
Dengan demikian, mendengarkan khutbah Jumat dengan tenang merupakan bentuk penghormatan dan menjaga ketertiban dalam ibadah shalat Jumat