Hadist ini Menjelaskan Larangan Meminta Jabatan dan Kepemimpinan dalam Islam
- byNaswa
- 29 November 2024
"Wahai Abu Dzar, engkau lemah, dan jabatan adalah amanah. Pada hari kiamat, jabatan akan menjadi kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi yang mengambilnya dengan benar dan melaksanakan tugasnya dengan amanah."(HR. Muslim).
Hadits ini menunjukkan bahwa kepemimpinan adalah amanah yang tidak hanya berdampak di dunia, tetapi juga menentukan nasib seseorang di akhirat. Pemimpin yang gagal menjalankan tugas dengan baik akan mendapat kehinaan, sementara mereka yang menjalankan amanahnya dengan benar akan mendapatkan kemuliaan.
Pemimpin dalam Pandangan Umar bin Khattab
Kisah Umar bin Khattab RA juga menggambarkan pentingnya kehati-hatian dalam memilih pemimpin. Umar pernah berkata:
"Barangsiapa yang memegang suatu jabatan untuk mengurus urusan manusia, maka ia akan datang pada hari kiamat dengan tangan terikat ke lehernya. Jika ia menjalankan amanahnya dengan baik, ia akan selamat. Namun jika ia berkhianat, ia akan terjerumus ke neraka."
Umar RA menyadari bahwa jabatan adalah tanggung jawab yang berat dan senantiasa mengingatkan orang-orang di sekitarnya untuk menjalaninya dengan penuh kehati-hatian dan amanah.
Baca Juga: Doa Memohon Pemimpin yang Baik agar Dijauhkan dari Pemimpin Zalim
Hadits-hadits Rasulullah SAW mengingatkan kita bahwa jabatan bukanlah kehormatan yang harus dikejar, melainkan amanah yang harus diemban dengan hati-hati. Semoga kita senantiasa diberikan pemimpin yang amanah dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Wallahu a'lam bishawab.